A.
Persiapan benih
Kebutuhan benih 20-30 kg / ha
1. Pilih varietas yang paling sesuai
dengan agroekosistem setempat dan berdaya hasil tinggi.
2. Tingkat kemurnian daya tumbuh yang
tinggi > 85 %,identitas varietas jelas,vigor baik,sehat dan bernas. Pada
umumnya,benih bermutu ditunjukkan dengan berlabel.
Perendaman dan pemeraman benih
1. Larutkan 2 cc ZPT Hantu/ZPT Santan dengan 10 liter air. Setiap 1 liter
larutan untuk 1 kg benih.
2. Rendam benih dalam larutan selama 48
jam.
3. Tiriskan benih dan peram selama 24
jam, atau sampai benih berkecambah. Adapun cara pemeraman adalah sebagai
berikut : masukan benih dalam karung, kira-kira ¼ isi karung. Letakkan karung
mendatar dan dibolak-balik.
B.
Persiapan persemaian
1. Luas areal persemaian untuk
pertanaman 1 ha = 500 m2.
2. Pengolahan tanah sempurna ( bajak
singkal, rotary dan garu/perataan ).
3. Pemupukan dasar dengan pupuk kompos
50 kg dan ZPT Hantu/ZPT Santan
2 cc/liter air.
4. Buat bedengan selebar 1,5 m, tinggi bedengan
20 cm, dan jarak antar bedengan 30 cm.
5. Ratakan permukaan bedengan dengan
sempurna.
C.
Penyemaian dan pemeliharaan
1. Tabur benih secara merata : Bagi
benih sesuai dengan jumlah bedengan kemudian taburkan masing-masing bagian
benih secara merata pada setiap bedengan.
2. Benamkan benih ke dalam
lumpur,dangkal,asal tidak tersembul.
3. Pupuk persemaian pada waktu 10 hari
setelah tabur dengan ZPT
Hantu/ZPT Santan 2 cc/liter air.
4. Sistem pengairan macak-macak.
D.
Penyiapan lahan
1. Pengolahan tanah sempurna 1 minggu
sebelum tanam : bajak singkal, rotary, dan garu/perataan.
2. Buat parit kecil ( kemalir )
sekeliling petakan dan di pertengahan memotong panjang dan lebar petakan.
3. Berikan pupuk dasar sebelum tanam
dengan pupuk kompos 1000 kg dan ZPT
Hantu/ZPT Santan
2 cc/liter air.
E.
Penanaman
1. Penanaman dilakukan pada waktu bibit
berumur 15 hari setelah tebar.
2. Jarak tanam
No
|
Cara dan jarak tanam
|
Populasi
(ha)
|
1
|
Tegel 20 cm x 20 cm
|
250.000
|
2
|
Tegel 22 cm x 22 cm
|
206.611
|
3
|
Tegel 25 cm x 25 cm
|
160.000
|
4
|
Legowo 2:1 (10 cm x 20 cm )
|
333.333
|
5
|
Legowo 3:1 (10 cm x 20 cm )
|
375.000
|
6
|
Legowo 4:1 (10 cm x 20 cm )
|
400.000
|
7
|
Legowo
2:1 (12,5 cm x 25 cm )
|
213.000
|
8
|
Legowo
3:1 (12,5 cm x 25 cm )
|
240.000
|
9
|
Legowo
4:1 (12,5 cm x 25 cm )
|
256.000
|
3. Jumlah bibit : 2 bibit/lubang.
4. Penanaman dangkal, kedalaman 2-3 cm.
5. Sistem pengairan macak-macak.
F.
Pemeliharaan tanaman
1. Pemupukan
a.Pupuk susulan ke-1 pada umur 10
hari hst dengan dosis 3 cc/liter air
air.
b.Pupuk susulan ke-2 pada umur 20
hari hst dengan dosis 3 cc/liter air
air.
c. Pupuk susulan ke-3 pada umur 30 hari hst dengan dosis 3 cc/liter air air.
d.Pupuk susulan ke-4 pada umur 50
hari hst dengan dosis 3 cc/liter air
air.
e.Pupuk susulan ke-5 pada umur 70
hari hst dengan dosis 3 cc/liter air
air.
g. Aplikasi umur
0 – 1 bulan dengan ZPT Hantu/ZPT Santan
h.Aplikasi umur 1
bulan – panen dengan ZPT Hantu/ZPT Santan
dan NPK Hantu Jago Tani.
2.
Penyiangan
Dilakukan sebanyak 2 kali saat
tanaman berumur 3 dan 5 minggu setelah tanam
3.
Penyulaman
Penyulaman dimaksudkan untuk mengisi rumpun
yang mati atau kurang baik pertumbuhannya, agar diperoleh populasi yang
optimum. Penyulaman dilakukan sebanyak 1 kali, yaitu sekitar 1 minggu setelah
tanam.
4.
Pengendalian
hama dan penyakit
1.
Identifikasi
jenis dan tingkat populasi hama.
2.
Identifikasi
jenis penyakit :
- Cendawan
- Bakteri
- Virus
3.
Menentukan
tingkat kerusakan tanaman akibat serangan hama dan penyakit.
4.
Mengusahakan
tanaman sehat.
5.
Penggunaan
varietas tahan.
6.
Pengendalian
hayati ( penggunaan musuh alami/predator, patogen antagonis ).
7.
Menggunakan
lampu perangkap untuk pengendalian hama ulat grayak, dan penggerek batang.
8.
Menggunakan
bau amis dari kepiting untuk pengendalian hama walang sangit dan wereng.
9.
Rotasi
tanaman seperti padi-padi-kedelai/jagung/kacang hijau.
10. Menggunakan pestisida nabati sebagai
alternatif akhir untuk mengendalikan hama
berdasarkan hasil pengamatan.
G.
Panen
Pemanenan
gabah yang ideal dilakukan bila :
1.
Sudah
90 % masak fisiologis,artinya 90 % gabah telah berubah warna dari hijau menjadi
kuning.
2.
Bila
dihitung dari masa berbunga, telah mencapai 30-35 hari.
3.
Bila
dihitung dari sejak sebar sampai umur sesuai dengan deskripsi varietas.
4.
Keringkan
sawah kira-kira 1 minggu menjelang panen,agar memudahkan pelaksanaan panen.
KET : CARA APLIKASI YAITU SISTEM PENYEMPROTAN DENGAN PENGKABUTAN. DAN
HINDARI PENYEMPROTAN BASAH PADA SAAT BERBUNGA.
1 tutup botol = 10 cc
0 comments:
Post a Comment
Jangan lupa tinggalkan komentar anda